2000px-Psi2.svg

Kenapa 20? Karena fakultas saya akan merayakan ulang tahun ke-20 nya tahun ini (mode menjilat : on). Karena saya baru semester IV, jadi mungkin masih banyak fakta yang kurang, ini cuma hasil dari 4 semester penuh tugas dan japok.

Anak Psikologi Sanata Dharma itu biasanya…

  1. Kebanyakan milih Psikologi gara-gara dikira Psikologi itu gak ada itung-itungannya. Lalu semua berubah ketika Statistika, Psikometri, dan Konstruksi Alat Ukur menyerang.
  2. Kebanyakan cewek, tapi bukan berarti para cowok akan gampang buat nyari jodoh di sini, buktinya saya. Iya, udah gak usah dibahas.
  3. Susah ngumpulin orang buat futsal, ini dipengaruhi oleh fakta nomor 2. Ya iyalah, sekelas cowoknya paling sekitar 10, itu aja yang bisa diajak paling cuma 5-8. Berat di ongkos.
  4. Ceweknya cantik-cantik. Iya cantik, tapi 75 persen udah punya pacar, 35 persen pacarnya kurang ganteng tapi rejekinya bagus (gak kayak saya, udah jelek rejekinya juga jelek), sisanya yang jomblo adalah cewek cantik dengan biaya perawatan yang mahal, berhubung makan 3 kali sehari aja susah, jadi.. begitulah.
  5. Entah dipengaruhi fakta nomor 4 atau tidak, tapi kejadian pacaran dengan kakak tingkat adalah hal yang cukup lazim di sini, baik cewek maupun cowok.
  6. Suka makan nasi kuning. Kalo kuliah di sini, minimal setahun sekali pasti makan nasi kuning. Biasanya kalo ada acara dies natalis atau syukuran akreditasi, itu pun gak ikut misa, datengnya abis misa dan langsung makan. Dasar, saya.
  7. Terkadang menyamar jadi PKD (Pedagang Kaki Dua), berkeliaran di seantero fakultas dan hall demi lancarnya acara-acara yang kadang anggarannya beda tipis sama utang luar negeri Indonesia.
  8. Snack wajibnya adalah tahu bakso. Ya, itulah yang hampir selalu dijual oleh PKD tadi. Katanya sih bosen, tapi tetep aja dibeli. Mungkin besok harus bikin bakso tahu, bakso yang di dalemnya ada tahu, kan bagus. Atau jual tahu bulat yang digoreng dadakan dan harganya lima ratusan. Hallllllloo.
  9. Bukan anak Psikologi Sanata Dharma (dan semua fakultas di kampus paingan) kalo belum pernah memaksakan motornya yang kebanyakan adalah bebek dan matic untuk sejenak menjadi motor trail demi pulang ke rumah atau kos, karena gerbang parkir sudah dikunci dan harapan satu-satunya adalah menaiki tangga ke parkiran mobil demi pulang lewat gerbang satunya lagi.
  10. Gak papa kalo gak pernah makan dan ber-fist bump dengan kang gino. Kampul dan teh tariknya is the best in the paingan.
  11. Kekurangan jajanan. Tukang cilok terdekat aja itu sekitar 50 meter dari kampus.
  12. Hiburannya di tengah kuliah adalah suara pesawat terbang. Entah ini menghibur atau malah bikin tambah stress.
  13. Harus banyak berteman dengan anak PBI, daaann google translate.
  14. Lulusnya lama. Eiiittsss, siapa bilang?? Siapa yang bilang salah??
  15. Kapan lulus adalah pertanyaan yang berbahaya untuk ditanyakan pada orang-orang yang sudah diminta kampus untuk segera lulus. Lebih bahaya daripada menyebutkan nama Voldemort atau The Bas Singing, The Shas Ringing, The Sking, The Hass Singingg…
  16. Mahasiswa luar jawa atau Jogja yang tidak punya saudara di Jogja akan bingung setengah hidup ketika praktikum menghadang, karena harus nyari subyek.
  17. Menyambung fakta nomor 16, uang bulanan akan terkuras demi memberikan reward kepada subyek tes, entah itu nraktir makan, sekotak nasi ayam yang dikelola oleh pacarnya Popeye, atau membawa mereka (biasanya anak kecil) ke Alframat untuk milih sendiri apa yang mereka mau, yang mana adalah tindakan bunuh diri karena anak tersebut akan kalap dan mengambil apa saja yang terlihat, termasuk produk yang biasanya dijual di kasir, yang ada rasa buahnya. Permen karetttt woii permen kareeett, ngeres aja tuh otak.
  18. Terkutuklah mereka (bukan cuma Psikologi, tapi juga semua mahasiswa di kampus Paingan) jika kuliah jam 7 dan ruangannya adalah 315, dan baru sampai di kampus jam 7 kurang seperempat detik.
  19. Yang angkatan baru akan bingung dengan teman-temannya dari jurusan lain yang cerita soal insipro atau infisa, karena Psikologi Sanata Dharma adalah fakultasnya, prodinya adalah Psikologi Sanata Dharma juga, jadi inisiasinya cuma sekali. Hemat duit, hemat call card, hemat jargon.
  20. Berkali-kali akan dikira anak jurusan Perdukunan, karena sangat akrab dengan pertanyaan yang memang seharusnya ditanyakan ke dukun, kayak : “eh, coba baca wajahku dong” itu muka apa power point? Atau “jodohku kapan datengnya ya?” Oke, yang kedua itu pertanyaan saya. Maap.

Sekian 20 fakta hasil pengamatan pribadi saya, tulisan ini sebenarnya hanya hasil dari ke-kurang-kerjaan saya dan tidak berguna, jadi maap karena saya sudah membuang waktu kalian.

Sumber gambar : https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Psi2.svg