Search

Bukan Jomblo 2 Dekade

Tulisan Seorang Lelaki yang Akhirnya Pernah Pacaran Sejak Dilahirkan

Month

June 2016

Kapan Jombloku Selesai?

Selamat datang di tulisan tidak berguna lainnya dari saya. Tulisan ini akan sedikit berbeda dari tulisan-tulisan tidak berguna sebelumnya, kali ini akan bersifat bersambung kayak sinetron-sinetron di TV yang jauh lebih tidak berguna daripada tulisan-tulisan saya. Tulisan ini saya dedikasikan pada semua orang, termasuk diri saya sendiri yang bisa bertahan setelah hidup menjomblo lebih dari 20 tahun. Akan berisi fakta, kisah fiksi, pengalaman, pokoknya semua yang berkaitan dengan hidup menjomblo tingkat olimpiade alias lama. Jadi buat kalian yang baru jomblo 2 minggu tapi udah ngomong rasanya pengen mati, nih baca, dan kalian pasti bersyukur. Pasti.

Bagian I

Jauh di Alam Baka

heaven gate
http://www.resourcefreak.com/wp-content/uploads/2015/01/Dollarphotoclub_51716925-560×336.jpg

Seperti biasa saat itu sedang ada rapat para malaikat untuk mengajukan proposal penciptaan manusia. Setelah rapat berlangsung cukup alot, kira-kira seperti inilah manusia yang akan diciptakan kalau proposalnya di acc sama Tuhan :

  • Rambutnya lurus.
  • Kulitnya putih.
  • Tinggi.
  • Sangat tampan.
  • Pintar.
  • Pandai menyanyi.
  • Akan sangat langgeng dengan jodohnya.

Lalu salah satu malaikat membawa proposal itu kepada Tuhan untuk di acc dan tentunya dikoreksi kalau ada yang tidak pas. Setelah Tuhan membaca proposal itu, Tuhan memberikan beberapa koreksi dan setelah dikoreksi seperti ini jadinya :

  • Rambutnya keriting.
  • Kulitnya hitam.
  • Tinggi
  • Tidak tampan.
  • Pintar ala kadarnya.
  • Agak pandai menyanyi.
  • (Poin terakhir ini ternyata malaikat salah tulis, seharusnya : “Akan sangat langgeng dengan jodohnya”, tapi jadinya :”Akan sangat langgeng dengan jomblonya”, dan ternyata di acc sama Tuhan.)

Jadi begitulah, hanya poin 3 dan 7 lah yang tidak mendapat koreksi sama sekali oleh Tuhan, dan salah tulisnya malaikat di poin ketujuh membuat anak ini benar-benar langgeng dengan status jomblonya. Jomblo 21 tahun, and still counting. (bersambung)

Dear Smokers

Smoking
http://i4.mirror.co.uk/incoming/article6485685.ece/ALTERNATES/s615b/Smoking.jpg

Oke, pertama-tama saya mau bilang bahwa saya tidak menganjurkan kalian untuk berhenti merokok. Itu keputusan kalian dan saya SAMA SEKALI TIDAK PEDULI. Selain itu, ada juga perokok yang tidak egois dan bisa menghargai orang lain. Masalahnya adalah, banyak dari kalian yang menjadi asshole saat merokok. Di bawah ini ada beberapa hal yang mungkin akan mengingatkan dan menyadarkan atau kemungkinan terbesar adalah tidak akan berpengaruh apa-apa pada kalian tentang bagaimana kalian menjadi asshole saat merokok.

  1. Asap Kalian, Bukan Asap Kami.

Kalian perokok gak mungkin semua anak IPA, tapi bahkan orang yang gak sekolah pun tahu bahwa asap itu adalah gas yang akan memenuhi ruangan sampai ia menemukan jalan keluar. Asap kalian akan dengan senang hati memenuhi rongga dada kami perokok pasif yang sedang duduk di sebelah kalian di bus, ruang tunggu, tempat makan, bahkan rumah. Tahu gak bahwa yang ada di sebelah kalian itu mungkin ibu hamil? Tahu gak bahwa asap yang dihirup ibu hamil itu akan masuk ke tubuhnya? Tahu gak ada siapa di tubuhnya? Yap, ada anaknya. Anak kecil yang mungkin belum bisa melihat, gak mungkin dia bisa menolak asap kalian yang gak sengaja terhirup oleh ibunya. Kalian sudah merusak dua tubuh di saat yang sama. SELAMAT! Setelah itu ibu hamil tadi akan kembali bertemu perokok asshole sama seperti yang tadi, lalu mungkin saja setelah berkali-kali menghirup asap rokok orang lain dia akan kena asma, lalu anaknya lahir dengan cacat kaki, padahal anak itu bercita-cita jadi pemain sepak bola, lalu anak dan ibunya tadi akan dapat kesulitan sepanjang hidupnya. Kalian sudah menyulitkan hidup seorang ibu dan menghancurkan mimpi seorang anak. Lagi-lagi, SELAMAT! Coba deh praktekkan cara sederhana yang kebanyakan dari kalian gak akan mau mempraktekkan. Kalau sedang di bus, atau angkutan umum lainnya mbok  ya ditahan ngerokoknya, nanti kalau udah sampai kan bisa. Emang kalau gak ngerokok setengah jam trus itu bibir sariawan? Kalau sedang di tempat yang banyak orang, keluar lah kalau mau merokok. Kalo gak mau juga ya harusnya abis ngisep rokok, itu asap kalian telan sendiri. Gak mau? Kok aneh sih? Kalian aja gak mau trus kami mau gitu? Asap kalian, bukan asap kami.

  1. Satu Bungkus Rokok Bisa Untuk Beli Makan, Minum, dan Masih Dapat Kembalian.

Kalau kalian anak orang kaya ya terserah lah mau beli rokok sebanyak isi kantong bapak kalian. Tapi buat kalian yang mahasiswa kere kayak saya yang makan di restoran cuma bisa awal bulan, sisanya makan di burjo, sisanya lagi makan pop mi, gak usah sok-sok an lah. Okelah kalau kalian memang mampu beli makan dan beli rokok kalian itu. Masalahnya, banyak dari kalian ini yang sering pinjam duit ke teman kalian yang gak merokok untuk beli makan. Setelah makan, kalian keluarkan lah satu bungkus rokok seharga misal 14 ribu, padahal harga nasi telur dan es teh yang tadi kalian masukkan ke mulut kalian itu cuma 10 ribu. Coba kalian tadi gak beli rokok itu, trus kalian ke burjo dengan uang 14 ribu, kalian gak usah minjam duit ke teman kalian yang gak merokok tadi, kalian bisa makan nasi telur, es teh nya pun bisa nambah. Think about it, bro.

  1. Satu Bungkus Rokok Bisa Untuk Beli Telur. Lebih Dari Satu Telur.

Saya selalu kasihan melihat bapak-bapak atau kakek-kakek yang jualan keset, mainan, dan yang lainnya, juga kasihan melihat pengamen-pengamen tua yang lusuh dan tidak terurus. Tapi begitu melihat mereka merokok, rasa kasihan saya tadi langsung pindah ke anak, istri, dan cucu mereka. Bayangkan kalau bapak atau kakek itu tidak merokok, bayangkan dengan tidak merokok, mereka bisa memberi makan anak istri mereka dengan lebih baik. Bayangkan dengan tidak merokok, mereka bisa membelikan telur untuk dijadikan lauk, daripada anak istri mereka cuma makan nasi garam. Lihat betapa egoisnya mereka? Itu juga asshole. 

Sekali lagi, saya tidak masalah dengan keputusan kalian untuk merokok, toh semua manusia pasti pernah mengambil keputusan bodoh. Tapi kami mohon pada kalian, berhentilah memikirkan diri kalian sendiri saat merokok. Kalian yang merokok, kalian yang merasakan enaknya, tapi kami yang tidak merokok juga diminta menghirup sisa asap kalian? Kalian bisa beli makan tapi malah memilih beli rokok? Kalian sebenarnya bisa memberikan makanan yang lebih layak untuk keluarga kalian tapi lebih memilih beli rokok? Just please, stop being asshole, asshole.

Blog at WordPress.com.

Up ↑